Perbaikan Genetik Ikan dengan Pemuliaan Presisi

(Sumber: Webinar Akuakultur Unesa 2025)

Akuakultur merupakan komponen yang sangat penting dalam ketahanan pangan global yang memiliki potensi besar bagi perbaikan genetika untuk berkontribusi pada produksi berkelanjutan. Ketahanan terhadap penyakit merupakan target sifat utama untuk perbaikan.

Program pemuliaan selektif memungkinkan peningkatan genetik sifat produksi, seperti ketahanan terhadap penyakit, tetapi kemajuan dibatasi oleh heritabilitas sifat dan interval generasi spesies.

Peningkatan genetik ketahanan terhadap penyakit bergantung pada program pemuliaan selektif berbasis keluarga, ditambah dengan penggunaan seleksi genom, yang ketahanan terhadap penyakit telah menjadi fokus utama (Houston 2017).

Hal tersebut dapat diketahui dengan mencari tahu terlebih dahulu bakteri yang resisten terhadap jenis ikanya, sehingga akan mempermudah dalam melakukan pemuliaan jenis ikan yang kita targetkan menjadi ikan yang tahan terhadap resistensi penyakit akibat bakteri. Proses ini dapat kita lihat pada contoh berikut ini:

Gambar 3. Proses penemuan alel resistensi penyakit pada ikan Salmon

(Sumber gambar: Gratacap et al. 2019)

 Keterangan:

  • Dalam tubuh penyaringan(1) dimulai dengan populasi ikan yang heterogen; (2) tantangan dengan patogen yang diinginkan; (3) pengurutan dan/atau genotipe hewan yang resistan dan rentan; (4) pendekatan studi asosiasi genom-lebar (GWAS) skala besar yang dikombinasikan dengan genomik fungsional dan komparatif untuk mendeteksi alel resistensi penyakit yang terjadi secara alami pada populasi akuakultur komersial.
  • Dalam tabung reaksipenyaringan: (1) pendekatan pooled CRISPR knockout (GeCKO) yang menghasilkan populasi sel heterogen; (2) diikuti oleh seleksi positif atau negatif setelah tantangan patogen dan; (3) pengurutan untuk; (4) penyaringan untuk panduan (g)RNA yang diperkaya dapat menemukan alel resistensi penyakit baru. Gen fungsional kandidat yang diidentifikasi oleh salah satu atau kedua pendekatan kemudian dibawa kedalam tabung reaksi (5) dandalam kehidupan (6) pengujian dan karakterisasi, kemudian berpotensi untuk aplikasi komersial, menghasilkan populasi hewan dengan peningkatan ketahanan terhadap penyakit secara signifikan (7).

Perbaikan genetik dapat terjadi karena seleksi alam, domestikasi dan seleksi buatan yang penuh dengan intervensi manusia sesuai dengan keperluannya. Pada pemuliaan presisi lebih mengarah ke pemuliaan secara genetik yang memanfaatkan informasi genomik.

Pemuliaan presisi dapat juga dilakukan pada ikan konsumsi dan juga untuk tujuan restocking. Dengan demikian pemuliaan presisi sangat mendukung Akuakultur yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan di Indonesia, bahkan dunia.

(Sumber: Gambar Webinar Akuakultur Unesa)

Program seleksi yang dilakukan sebelumnya hanya mempertimbangkan fenotip (P) saja, sehingga dapat digambarkan dengan P = G + E. Sedangkan, Program Seleksi Presisi mempertimbangkan bagiam genetik (G) dengan BLUP* dan informasi genomik: P = G + E.

Prinsip utama dalam pemuliaan ikan difokuskan terhadap karakter-karakter genetis penting yang menguntungkan dalam budidaya seperti pertumbuhan cepat, akivitas reproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit tertentu perlu diindentifikasikan secara detail yang dapat diwariskan kepada keturunannya melalui program pemuliaan ikan yang dipilih.

Peluang besar untuk perbaikan genetik ketahanan terhadap penyakit pada spesies akuakultur yang dikombinasikan dengan keberhasilan awal dalam kehidupan percobaan penyuntingan genom, memberikan peluang besar dan menarik untuk meningkatkan produksi akuakultur yang keberlanjutan.

Terdapat 3 kategori utama teknologi penyuntingan genom dapat diterapkan untuk membuat perubahan bertahap dalam perbaikan genetik:

  1. Memperbaiki alel fungsional yang ditargetkan pada satu atau beberapa QTL yang memisahkan dalam populasi induk saat ini dari program pemuliaan selektif.
  2. Menargetkan introgresi dengan penyuntingan varian menguntungkan dari populasi, strain, atau spesies yang berbeda untuk meningkatkan sifat baru dalam suatu populasi.
  3. Menciptakan dan memanfaatkanbarualel yang menguntungkan yang tidak diketahui keberadaannya di tempat lain.

Perbaikan Genetik sangat diperlukan untuk Meningkatkan Produksi Akuakultur yang Berkelanjutan

~M.H. Fariduddin Ath-Thar, Ph.D (Peneliti Pusris Zoologi Terapan, BRIN)


Referensi:

Dr. Ir. Ibnu Dwi Buwono. 2020. Aplikasi program pemuliaan ikan untuk perbaikan genetika ikan budidaya. Yogyakarta. Deepublish. 100 hlm.

Gratacap, R. L., Wargelius, A., Edvardsen, R. B., & Houston, R. D. 2019. Potential of genome editing to improve aquaculture breeding and production. Trends in Genetics.  35(9): 672-684.

Houston, R.D. 2017 Future directions in breeding for disease resistance in aquaculture species. R. Bras. Zootec. 46: 545–551

Zenger, K.R. et al. 2018 Genomic selection in aquaculture: application, limitations and opportunities with special reference to marine shrimp and pearl oysters. Front. Genet. 9, 693.



 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Perubahan Iklim dan Cuaca Terhadap Lingkungan Laut : Kondisi Saat Ini dan Solusi untuk Masa Depan.

Mekanisme Pematangan Gonad pada Ikan:

Mengenal Kelenjar Endokrin Pada Ikan serta Fungsinya di Dalam Tubuh Ikan

IKAN PADI YANG CANTIK DARI SULAWESI

Penyimpangan Semu Pada Hukum Mendel: Interaksi Genetik Intermediet

TAHAPAN INPUT- PROSES SAMPAI OUTPUT PEMBESARAN IKAN MAS SINYONYA